Tendangan Maut Aghi Wardhani
Sebenernya ini bukan kisah yang baru, Tapi kisah lama yang terkenang kembali. Langsung saja dibaca, dan kalau bisa tinggalkan komentar
Di sebuah Tempat les 2 tingkat dengan halaman depan yang cukup luas yang tersusun dari paving blok
Waktu itu saya pergi ketempat les untuk belajar....
tapi keseharian di tempat les itu gak belajar malah kayak yang nonton lawak...
ketawa.. ketiwi.. gitu aja kerjaannya kalo ditempat les. Mungkin ilmu yang
diserap Cuma 5%, (tapi kayaknya 2% aja). Tapi Saya seneng banget les disini. Nah.... ini profil temen
temen saya yang ada ditempat les yaitu:
Yang pertama si Bos yang suka dipanggil Rama Simanjuntak...
nama aslinya Ramdhani A.P. Nah... Rama ini sering ngajak maen bola kalau lagi
istirahat. kemudian ada CS si rama... namanya Muhtazam... dia adalah orang
dengan tubuh paling gede dibandingkan kami semua. Wajahnya yang hitam membuat
dia semakin garang... namun wataknya yang lucu membuat kami senang... Muhtazam
adalah sumber dari segala sumber kekonyolan. Mereka berdua (Rama dan Tazam)
SMP-nya di MTSN 2 Bandung. Kemudian ada temen saya yang namanya Anugrah dia
orang pendiem. Orangnya biasa biasa, gak banyak omong. SMP-nya di SMP YAS
(kalau kata Muhtazam... YAS itu singkatan dari Yayasan Anak Sholeh.... sampai
sekarang saya gak tau kepanjangannya apa). Kemudian ada temen saya namanya
Aghi. Nama lengkapnya Aghi Wardhani. SMP-nya di SMPN 50 Bandung. Dia satu SD
sama saya dan sekaligus orang yang rumahnya paling deket sama saya jadi setiap
saya mau les... pasti saya samperin dulu si Aghi. Kemudian ada Dhika. Nama
aslinya Adhika Dwi Permana. Nah kalo dilapangan... Dhika ini paling jago
mengolah si bundar. Kemudian ada Abdul.. temen saya yang satu SMK dengan saya ini
memiliki nama lengkap Abdul Azis Agung Riyadi atau suka disingkat jadi A3R atau
aer. Mereka berdua (Dhika dan Abdul) adalah orang yang paling playboy diantara
kami semua... sedikit sedikit ngomongin cewe.. cewe...dan cewe. Mereka SMP-nya
di SMPN 17 Bandung. Kemudian ada Taufik, Dimas, dan Isfahan ketiga orang ini
SMP-nya di MTSN 2 Bandung. mereka adalah siswa yang datar datar aja. Dan jangan
lupakan orang terganteng, baik, dan tidak sombong yang satu ini. Namanya Rio...
nama lengkapnya Rio Alfriza Faiz. Dan itulah saya
Nah cukup penjelasannya tentang temen temen gue. Lanjutkan
ke TENDANGAN MAUT AGHI WARDHANI.
Jadi waktu itu waktu kami istirahat.
Rencananya kami akan main bola dilapangan paving blok yang super keras di
halaman tempat les..yang membuat kaki bisa memar memar. Karena tidak ada bola
akhirnya kami patungan dulu untuk membeli bola yang harganya kalau tidak salah
4000 rupiah. Pergilah Gue dan Aghi menemui engkong yang jual bola. Akhirnya
kami membeli bola yang bentuknya bulat... bukan kotak ataupun prisma. Kami
membagi 2 tim menjadi 5-an 5-an. Kalau gak salah saya satu tim dengan Aghi.
Bola sudah ditempatkan dititik tengah lapang rencananya Aghi yang akan
melakukan tendangan pertama. Saat itu di kubu musuh... yang jadi kiper adalah Anugerah. Kemudian dengan percaya
dirinya Aghi mulai mengarahkan kakinya ke si bundar dan tendangan pertama
dimulai Aghi langsung mengarahkan bola kegawang musuh.... namun rupanya bolanya
hanya menggelinding tidak karuan kecepatanya hanya 2 meter per detik (buat yang
gak tau 2m/s, pokoknya 2m/s itu pelan banget kayak kuda berjalan dengan 1 kaki)
.
Kami sedikit kecewa, lebih tepatnya bengooong
(barudak : (-_-) Aghi : heheh...sory.. (^_^v)).
Dengan enteng Anugrah mengambil bola.... namun entah siapa
yang salah entah siapa yang pinter. Ternyata Anugrah salah dalam tata cara
menangkap bola. Anugrah berniat menangkap boal dengan cara dipeluk... entah
karena menangkapnya terlalu lebay... jadinya bola pun terbang melewati Anugrah dan
berhasil mencetak angka bagi tim saya... tapi ternyata.......... bola tersebut
terbang melewati pagar dan menuju ke jalan raya. Dan....dan........dan....bola
pun membentur motor yang sedang melaju dalam kemacetan dan kontainer sampai
terguling (OKe kalau kontainer gue ngarang). Karena kaget... pengemudi motor
tersebut memberhentikan motornya secara mendadak.... dan membuat motor yang ada
dibelakangnya menabrak motor itu.
bbbbrrrrruuukkkk.....
daaaaaarrrr... ahhhhhh nooo noooo my head... brukkk brusuuukkk (sory ada sound efek tambahan)
Kedua motor tersebut terjatuh dengan keras dan seketika tergeletak
di aspal. Ternyata si Rama sudah berlari lebih dulu... sedangkan yang lainnya
hanya melamun melihat nasib 2 motor itu.
Rama: “Belecir.. uuuuueeeeyyyyyy!!”
(buat yang gak tau belecir, belecir itu bahasa Sunda yang
Artinya Lari rame rame)
Kamipun kaget mendengar teriakan rama dan akhirnya sadar dari
lamunan dan mengetahui bahwa motor itu jatuh gara gara bola. Dengan secepat
kilat kamipun berlari menyusul si Rama... (tadinya mau nolongin motor jatuh
(baik hati yah....?) tapi karena melihat si Bos dah lari duluan, akhirnya
terbawa lari deh (jahat yah..?) )
Sesampainya didalam gedung... kami melihat lewat jendela
dengan wajah ketakutan.
Aghi: “kumaha itu mun ngadatangan...?”
Terjemahan: “gimana kalau yang punya motor nyamperin”
Abdul: “anu najong saha?”
Terjemahan: “Yang nendang siapa?”
Aghi: “kan nu newak si Anugerah”
Terjemahan: “ kan yang nendang si Anugrah”
Dhika: “nah... jadi nu salah si Anugerah”
Terjemahan: “Nah... Jadi yang salah si Anugrah”
Anugerah: “ehhh duka atuh..nu salah mah motor”
Terjemahan: “ehhh gatau donk.. yang salah kan motor”
Rama: “engeus jarempe maneh teh...”
Terjemahan: “Udah jangan pada berisik loe”
Muhtazam: “hahaha....si rama mah..soal ngabelecir paling kahiji”
Terjemahan: “hahaha.... si Rama... soal kabur nomor wahid”
Ibu guru: “aya naraon iyeu teh....?”
Terjemahan: “Ada apa?”
Rama: “itu bu... motor.... motor teh kalahka ngerem pas aya bola teh..... da pirage bola ceuk rama tabrak weh... ieu mah kalahka ngerem ngadadak”
Terjemahan: “Itu Bu... Motor.... motor malah nge-rem ketika bola lewat... kan Cuma Bola, kata saya mah tabrak aja... ini mah malah ngerem mendadak”
Ibu guru: “matakna tong maraen bola...”
Terjemahan: “makannya jangan pada main bola”
Rama: “euh... jadi ieu teh saha nu salah si Aghi atau si Anugerah”
Terjemahan: “euh... Jadi ini siapa yang salah? Aghi atau Anugrah?”
Muhtazam: “hahaha....curiga si Aghi boga elmu... Aghi... maneh bisa ngahipnotis kiper nya...?”
Terjemahan: “hahaha... curiga si Aghi punya ilmu... Aghi... loe bisa ngehipnotis kiper yah...?”
Dengan beristirahat dan mengambil nafas lega akhirnya
kamipun tenang. Aghi si penendang merasa cuek cuek saja dengan apa yang
terjadi. Muhtazam pun membuat kami tertawa kembali. Malah si Bos yang mengeluarkan
keringat dingin.
Tak berapa lama kedua motor tersebut telah pergi..Gue dan
Aghi mencari bola yang harganya Cuma 4000 prupiah itu. Kamipun berhasil
menemukannya dan membawanya ke kelas
Muhtazam: “Aghi... alus gi.... tingkatkan...... ke mah usahakeun beunang kontainer jadi kontainer na tiguling”
Terjemahan: “Aghi...Bagus Aghi tingkatkan.... nanti kalau bisa usahakan kena kontainer jadi kontainer yang terjungkal” (kalau iya terjadi... besoknya kita ada di koran dengan judul “Anak-anak Ajaib mampu menjatuhkan Kontainer Tanpa Alat Berat)
Pesan moralnya “kalau
sudah ditakdirkan suatu benda jatuh maka jatuhlah ia (kun fayakun)... walaupun karena tendangan 2
meter/sekon “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar